Kurikulum 2013 Akankah Pendidikan di Indonesia Menjadi Lebih Baik

Kurikulum 2013Di saat pemerintah melakukan uji publik Kurikulum 2013, saya melalui blog ini juga melakukan polling terhadap pengunjung blog ini tentang pendapat mereka apakah dengan kurikulum 2013 ini akan menjadikan pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik. Dalam polling ini saya memberikan tiga alternatif pilihan jawaban yang menjadi pilihan para voter yaitu yakin, ragu-ragu, dan tidak yakin.

Dari hasil polling tersebut saya peroleh 41 voter dengan rincian sebagai berikut : 5 voter atau 12 % menyatakan yakin, 9 voter atau 22 % menyatakan ragu-ragu, dan 27 voter atau 66 % menyatakan tidak yakin. Memang hasil polling ini bukan merupakan cerminan dari seluruh masyarakat, namun paling tidak ini dapat menjadi perhatian pemerintah bahwa perbaikan sistem pendidikan nasional ini membutuhkan perhatian yang optimal tidak saja dari sisi kurikulumnya akan tetapi perlu perbaikan pada semua pendukung pendidikan baik pendidik (guru) maupun sarana dan prasarananya.

Berikut ini adalah statistik voter yang diberikan pembaca

Polling K13 1

Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada para voter yang sudah menvote polling ini, terlebih bagi yang sudah berpartisipasi dalam memberikan pendapatnya. Berikut ini adalah beberapa kementar dari voter pembaca blog ini :

1. Sabil

Saya bukannya tidak yakin, namun saya tidak setuju karena kurikulum yang dibuat menyimpang dari apa yang termaktum dalam pancasila. masa dalam kurikulum itu tidak dimasukkan mata pelajaran agama, walaupun katanya pendidikan agama akan dimasukkan kedalam salah satu mapel yang ada dikurikulum tersebut, namun tetap saja mapel agam akan jauh dari yang seharusnya yang pada akhirnya lama kelamaan akan hilang. yang seharusnya mapel agamalah yang diutamakan baru pendidikan umum.sungguh, kurikulum ini akan membuat dunia pendidikan menjadi lebih parah lagi. artinya manusia walaupun berpendidikan namun akan jauh dari keyakinan tentang agama, sedangkan kita tahu bahwa dengan agama hidup akan menjadi terarah dan yang kedua dengan pengetahuan umum hidup akan menjadi lebih mudah.saran saya kalau bisa kurikulum ini hendaknyha dipertimbangkan lagi karena indonesia mayoritas orang yang beragama khususnya agama islam.” tolong jangan membawa generasi kita menuju zaman yang tidak tahu agama, karena kalau sudah tidak tahu agama niscaya ahlak akan kembali kezaman jahiliyah.terima kasih.

2. Hans

Saya tidak yakin selama sistem tidak dirubah dan politik masih mempengaruhi pendidikan di indonesia

3. Gatot

Jangankan yakin, percaya aja kagag!!! jeleknya pendidikankita itu bukan di guru atau kurikulum, tapi di sitem pendidikan itu sendiri.!!! gimana kagag? sekolah keguruan kayak SPG duluudah ga ada, sementara guru baru sekarang, emang sih “S 1” tapi dari SMA dan linnya.apakah dia ada belajar dasar-dasarilmu kepenmdidikan?, Paedagogig?, Psycologi dasar?. nah yang lebih memprihatinkan lagi guru gapernah lagi di tingkatkan kompetensinya atau pelatihan-pelatihan keilmuankeguruan sesuai perkembangan zaman dana malah habis untuk yang ga penting!!! dikoropsi lagi,aaaaaaahhh pening, bodoh, bukan reformasi malah repot nasi. jek enak zamane embahku!!!!!!!!!!!!!!!!

4. Fusparina

Kurikulum apa aja deh, gak ada gunanya ..kalau evaluasinya sekedar ceremonial yang tak bermakna.gmana nggak, siswa selalu jadi korban terakhir setelah guru .masa iyasih guru selalu didogma siswa harus naik dan harus lulus,..aturan sih gak salah, yang salah pelanggaran aturan tak ada sanksi yang tegas..seolah ada pembiaran…

5. Dedi

Tujuan pemerintah sangat baik demi menciptakan generasi yang pintar dan disiplin ilmu, tapi ada beberapa yang sangat dipaksakan yang sampai saat ini belum terealisasi; 1. masalah kesenjangan sosial yang sangat tinggi, 2. prilaku masyarakat indonesia yang berbeda, 3. kesiapan sekolah dlam mengaplikasikan kurikulum yang masih rendah, 4. sarana dan prasarana di seiap sekolah masih jauh dari harapan apalagi sekolah2 swasta. 5. banyak guru yang masih rendah tentang IPTEK, karena meeka merasa sudah tua atau karena faktor malas untuk meningkatkan keterampilan, 6. kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada sekolah dan guru. wah masih banyak lagi. yang pentingnya kuncinya bagaiamana mendisiplinkan guru agar bekerja dengan profrsional sesuai dengan disiplin ilmu.

6. Maryanto

Sepanjang ujian nasional tetap dipaksakan untuk menentukan kelulusan peserta didik, kualitas guru tidak diperbaiki ( ingat ! : apa tindak lanjut UKG? pada hal hasilnya nyata-nyata bahwa kompetensi guru di Indonesia masih rendah, tapi justru kurikulum yang diubah), MBS diberlakukan, tetapi otonomi sekolah dibredel karena kelulusan peserta didik ditentukan oleh hasil UN tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotor peserta didik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan cenderung otoriter dalam pengambilan kebijakan, sulit menerima saran dan masukan.Jika model pengelolaan pendidikan di Indonesia kayak gitu, jangan harap kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan. Lihat saja nanti….!

7. Basrullah

Selama kesenjangan antara PNS dan Non PNS mari terpaut begitu jauh, dengan beban dan tanggung jawabnya sama, kebijakan yang tidak berfihak kpd guru Non PNS. Carut mArut kurikulum yg bongkar pasang tanpa menghiraukan masukan dari berbagai fihak dan kanlangan.Pesimis bahwa kurikulum ini akan mencapai hasil maksimal seperti yg dibayangkan, berapa Ratusan triliyun uang rakyat terbuang untuk mengurusi ini. kurikulum yang sudah ada tidak perlu dirubah melainkan disempurnakan mana yg kurang pas, mana yg tumpang tindih yang perlu di perbaiki tidak spt sekarang ini. itu tidak lepas adanya proyek2 besar dibelakang pergantian kurikulum 2013.

Hasil polling dan komentar di atas memang bukan merupakan cerminan dari pendapat semua masyarakat secara keseluruhan, namun ini bisa menjadi referensi ataupun acuan bagi kita semua sebagai pendidik maupun pemerhati pendidikan untuk dapat melakukan tugas-tugas yang harus kita laksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan porsi dan kewenangan kita masing-masing. Bagaimana pendapat anda ??

 

Tentang ibnufajar75
Saya seorang Guru Matematika di SMA Negeri 1 Pagar Alam - Sumatera Selatan. Sebagai Media Informasi saya mempersilakan untuk copas artikel yang ada di blog ini dengan mencantumkan alamat https://ibnufajar75.wordpress.com

8 Responses to Kurikulum 2013 Akankah Pendidikan di Indonesia Menjadi Lebih Baik

  1. Ping-balik: Kurikulum 2013 Akankah Pendidikan di Indonesia Menjadi Lebih Baik • Guraru

  2. cikgu says:

    kembalilah ke habitatnya masing-masing … inilah kalau pendidikan dipolitisasi dan dikomersialisasi. Pembebanan materi pembelajaran ternyata tidak menyentuh hal yang paling penting, ahlak, moralitas, dan kebangsaan. Salah siapa ….

  3. Anonim says:

    kemendiknas ini apa aja yang dibuat, harusnya kurikulum itu mesti dituntaskan lebih dahulu… KTSP belum menyentuh pada pendidik dan peserta didik malah diberlakukan lagi kurikulum baru..

    • Anonim says:

      betul tuh boss… akibat kepentingan orang-orang yang diatas akhirnya kita-kita yang dibawah jadi korban.

  4. listing blog indonesia says:

    Hy bloggers Indonesia,,,

    salam kenal…..
    saya atas nama admin dari sebuah blog baru yakni
    “Listing Blog Indonesia”
    kami membuat blog ini untuk menjadi bagian dari bloggers Indonesia, dimana kami telah memilih untuk menempatkan link blog anda pada blog kami dan secara terus menerus kami akan mempromosikan blog kami, yang berarti juga mempromosikan blog anda dengan sendirinya.
    kami akan menampilkan cuplikan dari postingan seluruh blog yang terdaftar pada list blog ini secara bergantian di halaman utama blog ini, sehingga ketika ada yg klik, maka mereka akan dibawa unntuk melihat postingan anda secara utuh dan juga melihat blog anda.

    untuk maksud ini, demi kelancaran visi kami bagi ke-exis-an blog-blog didaftar list kami, maka dimintakan kerjasamanya untuk memasang url blog kami pada link blogroll anda.

    LISTING BLOG INDONESIA : http://listingblog.zz.mu/

    salam bloggers Indonesia,,..

  5. Diki Campeador says:

    Pelajaran semakin dibikin susah, semakin banyak pelajar yang tidak akan belajar. . .

  6. ImaRosyi says:

    kurikulum 2013 itu hadiah special dari mentri pendidikan yang membunuh saya secara perlahan
    dulu waktu kurikulumnya masih KTSP aku bertanya “Kenapa kurikulumnya seperi ini?” sekarang saat kurikulum 2013 sedang aku jalani aku bertanya “Ini kurikulum atau sampah beracun?”

    saya bukan guru, dan saya bukan mentri pendidikan, saya cuma murid yang masih duduk di kelas X SMK saya nggak ngerti apa-apa soal bagaiaman repotnya menyusun kurikulum
    tapi saya tau bagaimana rasanya jadi kelinci percobaan kurikulum 2013

    saya tahu bagaimana stress dan gilanya saat baru beberapa bulan menjalani kurikulum 2013
    kini saya berusaha menerima, mencoba ikhlas dengan kurikulum 2013 ini

    tapi sejujurnya kurikulum 2013 benar-benar membunuh saya secara perlahan

Terima Kasih Atas Komentar Anda